Jumat, 20 November 2015

Pantai Tanjung Lesung

Kata ‘lesung’ mengingatkan kita pada senyum simpul manis di pipi. Nah, nama pantai Tanjung Lesung barangkali tepat diibaratkan kecantikan serupa. Pantai ini memang terlihat molek karena letak pantainya ibarat lesung pipi dimana daratan dari pantainya menjorok ke laut ditaburi air pasir berkilau dan air jernih yang elok dipandang.

Indonesia beruntung dianugerahi banyak pantai dengan pemandangan memesona. Hampir di setiap daerah di Nusantara terdapat pantai indah baik yang sudah banyak tersohor maupun yang belum banyak dikenal. Salah satu pantai indah yang patut dikunjungi adalah Pantai Tajung Lesung di sebelah barat Pandeglang, tepatnya Desa Tanjung Jaya, Kecamatan Panimbang, Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten.

Apabila sebelumnya saat berkunjung ke Banten memilih Pantai Anyer atau Pantai Carita maka kali ini mengapa tidak Anda berkunjung ke Pantai Tanjung Lesung. Di sini pemandangan pantainya tidak kalah memukau dengan air lautnya bak danau yang luas serta perbukitan yang tidak begitu curam.

Nama ‘tanjung lesung’ menurut penuturan masyarakat setempat berasal dari penamaan lokasi pantainya yang berupa daratan menjorok ke laut mirip ujung lesung, yaitu alat tradisional penumbuk padi. Pantai ini luasnya sekira 1.500 hektar dan resmi dibuka untuk umum sejak Januari 1998. Kini Pantai Tanjung Lesung dijadikan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata di Provinsi Banten.

Ketika berada di pantai ini Anda akan merasa seperti berada di Bali karena pantainya memang mirip di Pulau Dewata. Hamparan pasir pantainya yang landai mencapai 15 kilometer memberi cukup ruang kepada pengunjung untuk melakukan berbagai kegiatan bersenang-senang, mulai dari bermain pasir, berjemur, atau berolahraga.

Selain kawasan pantainya yang masih bersih dan alami, Pantai Tanjung Lesung juga menawarkan hamparan pasir putih bak permadani. Berjalan di atasnya ditemani semilir angin sepoi merupakan kenikmatan tersendiri. Ombaknya tidak terlalu besar sehingga memungkinkan Anda untuk berenang, bermain jetski, snorkeling, naik perahu, ataupun memancing.

Kawasan Pantai Tanjung Lesung sangat cocok bagi pasangan yang ingin berbulan madu. Suasanya tenang dengan balutan pemandangannya alam yang romantis. Berjalan di pinggir pantai saat sore hari bersama pasangan sambil bergandengan tangan dan mendengarkan deburan ombak akan sangat indah dan menjadi kenangan berkesan dan romantis.

Pantai Tanjung Lesung juga cocok untuk wisata keluarga. Anda dapat mengajak anggota keluarga untuk berwisata di pantai ini. Anak Anda pasti senang berenang dan bermain pasir di pinggir pantai sembari Anda mengabadikan momen tersebut dengan kamera.

Bagi pecinta Alam, Anda bisa menikmati kekayaan hayati dan pesona alam bawah laut pantai ini. Menyelam merupakan kesempatan untuk menyaksikan indahnya terumbu karang, ubur-ubur, siput kecil yang terlihat malu-malu bersembunyi di balik terumbu karang, serta berbagai jenis ikan yang bermain kejar-kejaran dan sesekali datang menghampiri. Anda juga bisa belajar cara mentransplantasikan terumbu karang di lokasi konservasi yang ada di tengah lautnya.

Fasilitas yang tersedia di pantai ini diantaranya adalah: information center, lifeguard, money changer, parkir area, banana boat, glass bottom boat, snorkeling, kayak sea, mini golf, pool, fishing pool, park, shelter, children playing area, dan lainnya.

Jumat, 13 November 2015

Sejarah Hari Pahlawan 10 November 1945

ari Pahlawan 10 November 1945 merupakan peringatan tahunan untuk memperingati Pertempuran Surabaya, dimana pasukan-pasukan pro kemerdekaan Indonesia bersama para milisi bertempur melawan pasukan Inggris dan Belanda sebagai bagian dari Revolusi Nasional Indonesia. Pertempuran Surabaya yang menjadi latar belakang sejarah Hari Pahlawan 10 November 1945 sendiri mencapai puncak pada bulan tersebut, dimana terjadi pertempuran yang dianggap sebagai pertempuran revolusi paling berat dan kemudian menjadi simbol perlawanan bagi tentara Indonesia. Pertempuran yang dianggap sebagai sebuah aksi heroik ini membantu menggembleng rakyat Indonesia dan sokongan dari pihak internasional untuk Indonesia. Pertempuran Surabaya ini terjadi dari tanggal 27 Oktober hingga 20 November tahun 1945 dengan jumlah tentara 20.000 infanteri dan 100.000 pasukan milisi di sisi Indonesia, sementara pihak Inggris menyerang dengan 30.000 pasukan ditambah dengan tank, pesawat, dan kapal perang.
Sejarah Hari Pahlawan 10 November 1945
Latar Belakang Mengenai Terjadinya Perang Surabaya
Sejarah Peringatan Hari Pahlawan Nasional 10 November 1945 tidak akan dimulai jika pada tanggal 17 Agustus tahun 1945, Soekarno dan Hatta tidak mendeklarasikan kemerdekaan Indonesia di Jakarta 2 hari setelah menyerahnya kekaisaran Jepang pada perang Pasifik. Berita tentang kemerdekaan ini kemudian menyebar ke seluruh kepulauan, membuat masyarakat Indonesia merasakan sebuah kebebasan dimana mereka kemudian menjadi pro-republik. Dalam beberapa minggu setelah itu, terjadi sebuah kekosongan kekuatan baik dari luar maupun dalam Indonesia, menciptakan atmosfir ketidak pastian dan kesempatan bagi beberapa pihak. Benar saja, hal ini digunakan oleh sekelompok pasukan Belanda yang dibantu oleh beberapa pasukan Jepang untuk menaikkan bendera Belanda di luar Hotel Yamato pada tanggal 19 September 1945. Hal ini membuat tentara milisi Indonesia murka, dimana mereka menghabisi pasukan gabungan kecil milik Belanda dan Jepang demi merobek bagian biru dari bendera Belanda tersebut. Karena kekacauan ini, salah satu pemimpin kelompok Belanda yang bernama Mr Ploegman ikut terbunuh.
Perang Surabaya yang nantinya akan menuliskan sejarah Hari Pahlawan Nasional 10 November 1945 sudah menyalakan api kecilnya ketika seorang Komandan senior Jepang di Surabaya yang bernama Shibata Yaichiro memutuskan untuk mendukung Republik dan menyatakan bahwa ia siap membantu Indonesia dengan suplai persenjataan. Sayangnya pada tanggal 3 Oktober Shibata menyerah kepada kapten AL Belanda, dimana ia kemudian memerintahkan tentaranya untuk memberikan senjata mereka yang tersisa kepada rakyat Indonesia. Seharusnya, rakyat Indonesia memberikan senjata-senjata mereka kepada sekutu, tapi mereka menolak melakukan hal tersebut.
Pertempuran Surabaya yang melatar belakangi sejarah Hari Pahlawan Nasional 10 November 1945 memasuki babak baru pada tanggal 26 Oktober 1945 saat A.W.S. Mallaby mencapai sebuah kesepakatan dengan Mr Suryo yang saat itu menjadi gubernur Jawa Timur bahwa tentara Inggris tidak akan menyuruh tentara atau milisi Indonesia untuk menyerahkan senjata mereka.
Terjadinya Pertempuran Surabaya
Awal terjadinya Pertempuran Surabaya yang nantinya diperingati sebagai sejarah Hari Pahlawan Nasional 10 November 1945 adalah pada tanggal 27 Oktober 1945 dimana sebuah pesawat milik Inggris dari Jakarta menyebarkan selebaran di atas Surabaya yang memaksa para tentara dan milisi Indonesia untuk menyerahkan senjata mereka. Hal ini membuat geram pemimpin tentara dan milisi Indonesia karena dinilai sebagai pelanggaran akan perjanjian yang telah dibuat oleh Mallaby. Pada tanggal 28 Oktober, serangan terhadap tentara Inggris dilancarkan di Surabaya dan menewaskan sekitar 200 prajurit. Karena hal inilah, pihak Inggris menerbangkan Soekarno, Hatta, dan Amir Syarifuddin Harahap untuk bernegosiasi tentang gencatan senjata. Bahkan setelah gencatan senjata disepakati kedua pihak, pertempuran kembali berlanjut karena masalah komunikasi dan kedua pihak yang saling tidak percaya satu sama lain.
Pada tanggal 30 Oktober 1945, A.W.S Mallaby sedang melakukan perjalanan ke Surabaya dengan tujuan menyebarkan berita tentang persetujuan gencatan senjata kepada tentaranya. Ketika mobilnya mulai mendekati pos tentara Inggris di gedung Internasional dekat Jembatan Merah, tiba-tiba sekelompok milisi Republik Indonesia mengepungnya dan menembak Mallaby. R.C. Smith yang melihat kejadian ini melempar granat dari mobilnya ke arah dimana ia kira penembaknya bersembunyi. Meskipun ia tidak tahu apakah granat tadi mengenai target, ledakan granat menyebabkan terbakarnya kursi belakang dari mobil tadi. Beberapa sumber bahkan menyatakan bahwa ledakan inilah yang membunuh Mallaby. Terlepas dari semua itu, kematian Mallaby menjadi titik tolak yang amat signifikan karena kejadian itulah yang mencatatkan Awal Sejarah Hari Pahlawan Nasional 10 November 1945.
Philip Christison yang saat itu menjabat sebagai Letnan Jendral murka luar biasa ketika mendengar Mallaby tewas di Surabaya. Karena hal ini, pihak Inggris mengirimkan pasukan tambahan yang dipimpin oleh Mayor Jendral Robert Masergh bersama Sherman dan tank Stuart, 2 cruiser dan 3 kapal penghancur sebagai pendukung. Pada tanggal 10 November, pasukan Inggris mulai maju secara metodikal di sepanjang kota dengan menggunakan bombardir laut dan udara sebagai pelindung mereka. Terlepas dari perjuangan rakyat Indonesia yang luar biasa, hampir seluruh kota Surabaya berhasil diduduki dan pertempuran diakhiri setelah tiga minggu pada 29 November. Pertempuran tersebut mengambil nyawa 6.300 hingga 15.000 tentara Indonesia dan perkiraan 200.000 orang yang kabur dari kota tersebut sementara Inggris hanya 600 jiwa.
Karena pertempuran Surabaya ini, pihak internasional melihat bahwa kelompok milisi dan tentara Indonesia tidak boleh diremehkan, karena tentara yang paling menakutkan ialah tentara yang tak lagi takut mati, tepat seperti tentara-tentara Indonesia yang bertempur. Mengingat pertempuran ini sangat besar, pada tahun 2013 ada sebuah film Indonesia berjudul Sang Kiai yang menunjukkan bagian awal dari perang yang menuntun pada sejarah Hari Pahlawan Nasional 10 November 1945 ini.

Burung Enggang

Enggang (Allo, Ruai/Arue sebutan bagi orang dayak) adalah jenis burung yang ada di pulau Borneo. Burung enggang memiliki ukuran tubuh cukup besar, yaitu sekitar 100 cm. Ada sekitar 8 jenis burung enggang dengan warna tubuh perpaduan antara hitam dan putih, sedangkan warna paruhnya merupakan perpaduan warna kuning, jingga dan merah. Ciri khas dari burung ini adalah adanya cula paruh (casque) yang tumbuh di atas paruhnya. Burung yang makanannya buah ara ini mempunyai tingkah laku bersarang yang khusus.
Burung enggang mempunyai kebiasaan hidup berpasang-pasangan dan cara bertelurnya merupakan suatu daya tarik tersendiri.Padaawal masa bertelur burung jantan membuat lubang yang terletak tinggi pada batang pohon untuk tempat bersarang dan bertelurnya burung betina.kemudian burung jantan memberi makan burung betinanya melalui sebuah lubang kecil selama masa inkubasi, dan berlanjut sampai anak mereka tumbuh menjadi burung muda.
Mengapa burung Enggang ini di jadikan sebagai simbol oleh suku dayak? Burung ini menyimbolkan suku dayak layaknya burung Merpati menyimbolkan kesucian dan keabadian dalam keagamaan Kristiani. Karena itu pula, burung enggang ini dijadikan sebagai contoh kehidupan bagi orang dayak untuk bermasyarakat agar selalu mencintai dan mengasihi pasangan hidupnya dan mengasuh anak mereka hingga menjadi seorang dayak yang mandiri dan dewasa. Namun sekarang ini burung enggang merupakan burung langka yang sudah sangat sulit di temui di hutan borneo, ini dikarenakan pengerusakan hutan borneo yang terus-menerus terjadi, seperti penebangan hutan baik illegal logging maupun untuk dijadikan lahan perkebunan kelapa sawit. Nasib burung enggang ini sekarang sama seperti nasib suku Dayak di borneo yang semakin terpinggirkan di tanahnya sendiri. Sekarang burung ini hanya sebagai simbol dan hanya dapat dilihat dalam suatu rekaman gambar yang menunjukkan masa kejayaannya dimasa lampau.
Burung ini hanya dapat dilihat sebagai simbol yang dilukiskan berupa motif seperti pada gambar ini. Kasihan sekali nasib mereka. Sebagian yang tersisa darinya hanya sebuah gambar dan segelintir bagian paruh dan bulu yang tetap di simpan rapi oleh masyarakat suku dayak.

Rabu, 11 November 2015

Goa Jomblang











Selain warisan budaya yang kaya dan lestari, Yogyakarta juga dikelilingi alam nan indah. Mulai dari Gunung Merapi hingga Pantai Parangtritis yang menawarkan nuansa mistik.Tidak terkecuali  juga untuk kawasan batu karst Sewu yang membentang dari Kabupaen Gombong di Jawa Tengah hingga ke Kabupaten Pacitan di Jawa Timur. Anda dapat menemukan sebuah gua yang menawarkan petualangan istimewa.

Tempat yang dimaksud adalah Goa Jomblang yang terletak di Desa Jetis Wetan, Kecataman Semanu, Kabupaten Gunung Kidul, DI Yogyakarta. Tepatnya berada sekira 50 kilometer dari pusat kota Yogyakarta, atau 10 kilometer dari Wonosari, ibukota Kabupaten Gunung Kidul. Meskipun belum familiar di telinga wisatawan umum namun pecinta alam dan backpackerssudah mengenalinya. Pada 2011, Goa Jomblang diperkenalkan ke dunia lewat tayangan CBS TV reality game show, The Amazing Race.

Goa Jomblang sebenarnya adalah salah satu dari ratusan goa yang ditemukan di Gunung Kidul. Jomblang adalah goa vertikal yang dibentuk oleh proses geologi ketika tanah dan semua vegetasi di atasnya runtuh ribuan tahun yang lalu. Goa Jomblang memiliki mulut goa dengan diameter 50 meter yang sekaligus berfungsi sebagai pintu masuk. Goa vertikal secara lokal disebut sebagai Luweng, itulah sebabnya mengapa goa ini dikenal sebagai Luweng Jomblang.

Untuk menyisir ke dalam Goa Jomblang, Anda harus memiliki kemampuan caving yang memadai dan siap sedia dengan alat seperti Rope Technique Tunggal (SRT) yaitu tali yang digunakan untuk naik turun gua secara vertikal. Akan tetapi, bukan berarti pemula tidak bisa menikmatinya.Ada banyak penjelajah goa profesional yang dapat membimbing Anda untuk mencapai dasar goa.

Tersedia 4 trek berbeda dengan ketinggian bervariasi. Pertama adalah VIP trek yang memiliki 15 meter rute jalan kaki di atas lereng curam dan 20 meter rute SRT. VIP trek dikenal sebagai rute paling umum dan paling mudah. Tiga trek lainnya memberikan tantangan lebih sulit karena pengunjung harus menuruni garis SRT dengan ketinggian 80 meter untuk trek A, 60 meter untuk trek B dan 40 meter untuk trek C.

Ini akan menjadi petualangan yang tidak terlupakan ketika kaki Anda telah menapak ke dasar goa. Meskipun sangat dalam, sinar Matahari masih dapat menyusup. Anda pun dapat menemukan pepohonan rimbun, lumut, tanamah pakis dan semak-semak yang menjadi interior alam dari goa. Disebut juga hutan alam karena flora di sini tidak pernah berhenti tumbuh sehingga membentuk ekologi yang unik.

Sekira 500 meter dari dasar goa terdapat lorong alami yang mengubungkan Goa Jomblang dengan Goa Grubug. Anda akan disambut dengan stalagmit hijau kecokelatan. Sinar Matahari yang menembus kegelapan menciptakan tontonan menakjubkan yang sulit Anda temukan di tempat lain. Cahaya itulah yang menerangi stalaktit dan stalagmit sehingga lantai gua begitu cantik. Bahkan sebagian orang menyebutnya dengan ‘Cahaya Surgawi’.

Di utara stalagmit terdapat sungai. Saat musim kemarau, Anda bisa menjelajahinya dengan perahu karet. Sungai ini mengubungkan dasar Gua Grubug dengan beberapa gua lain di kawasan pegunungan karst. Akan tetapi, selama musim hujan, debit air meningkat tajam dan signifikan sehingga perahu tidak dianjurkan untuk beroperasi.

Senin, 09 November 2015

Danau Sentani

Danau ini memiliki pemandangan memukau berkilau diselimuti keheningan yang mendamaikan. Dirangkul Pegunungan Cyclops di utaranya dan tetumbuhan subur melatarbelakangi cukup menjadikannya surga indah di Indonesia Timur. Danau Sentani terletak di Kabupaten Jayapura, dikelilingi 21 pulau kecil yang indah dan menyokong  24 desa yang bertengger di sekitarnya dengan orang-orang yang ramah dan kreatif mencipta kerajinan tangan terbaik di Tanah Papua. 

Danau Sentani adalah danau terbesar di Provinsi Papua, dengan luas sekitar 9.360 hektar dan berada pada ketinggian 75 m dpl. Saat dilihat dari udara, Danau Sentani terlihat bak kolam air hijau raksasa yang dikelilingi oleh perbukitan. Jika bentuk danau pada umumnya relatif melingkar, bentuk Danau Sentani sedikit berbeda. Danau ini justru meliuk-liuk bak naga yang berkepala di ujung barat dan berekor di ujung timur. Di sisi utara Danau Sentani terdapat Pegunungan Cyclops dengan mata air yang berlimpah. Mata air inilah yang membentuk Danau Sentani.


Danau Sentani terus menjadi perhatian wisatawan mancanegara karena selain daya tarik keindahan alamnya juga memiliki keunikan budaya masyarakat setempat. Menaiki perahu di danau ini akan menjadi pengalaman yang indah. Anda bisa menyewa perahu bermotor di salah satu desa. Merasakan hembusan angin membelai ketika melaju di danau, mengabadikan rumah-rumah panggung, serta berkenalan dengan penduduk setempat hanya bisa Anda dapatkan dan rasakan di danau ini.


Hidup sebagai nelayan dan lokasinya yang dekat dengan ibu kota provinsi, adalah alasan mengapa sebagian besar penduduk sekitar danau terbuka pada pengunjung. Rumah panggung dengan kolam dan jaring adalah pemandangan umum di danau. Danau ini merupakan rumah bagi setidaknya 33 jenis ikan, yang hampir separuh dari mereka adalah asli danau ini. ikan gergaji (Pristis Microdon) merupakan ikan asli danau ini, namun kini diperkirakan sudah punah. Ikan ini merupakan salah satu ornamen adat pada kerajinan kayu Sentani.



Danau Sentani dan sekitarnya dahulu merupakan tempat pelatihan untuk pendaratan pesawat amfibi. Landasan ini dibangun oleh Jepang yang kemudian diambil alih oleh Angkatan Darat AS tahun 1944. Jenderal McArthur dikatakan pernah tinggal di danau ini.

Kamis, 05 November 2015

Bekatan

Bekantan atau dalam nama ilmiahnya Nasalis larvatus adalah sejenis kera berhidung panjang dengan rambut berwarna coklat kemerahan dan merupakan satu dari dua spesies dalam genustunggal kera Nasalis.
Ciri-ciri utama yang membedakan bekantan dari kera lainnya adalah hidung. Fungsi dari hidung besar pada bekantan jantan masih tidak jelas, namun ini mungkin disebabkan olehseleksi alam . Kera betina lebih memilih jantan dengan hidung besar sebagai pasangannya.  panjang dan besar yang hanya ditemukan di spesies jantan
Bekantan jantan berukuran lebih besar dari betina. Ukurannya dapat mencapai 75cm dengan berat mencapai 24kg. Kera betina berukuran 60cm dengan berat 12kg. Spesies ini juga memiliki perut yang besar, sebagai hasil dari kebiasaan mengkonsumsi makanannya. Selain buah-buahan dan biji-bijian, bekantan memakan aneka daun-daunan, yang menghasilkan banyak gas pada waktu dicerna. Ini mengakibatkan efek samping yang membuat perut bekantan jadi membuncit.
Bekantan tersebar dan endemik di hutan bakau, rawa danhutan pantai di pulauKalimantan. Spesies ini menghabiskan sebagian waktunya di atas pohon dan hidup dalam kelompok-kelompok yang berjumlah antara 10 sampai 32 kera. Bekantan juga dapat berenang dengan baik, kadang-kadang terlihat berenang dari satu pulau ke pulau lain.
Bekantan merupakan maskotfauna provinsi Kalimantan Selatan.
Berdasarkan dari hilangnya habitat hutan dan penangkapan liar yang terus berlanjut, serta sangat terbatasnya daerah dan populasi habitatnya, bekantan dievaluasikan sebagai Terancam Punah di dalam IUCN Red List. Spesies ini didaftarkan dalam CITES Appendix I.

Senin, 02 November 2015

Sungai Musi










Jangan sampai Anda melewatkan waktu untuk melakukan tur di Sungai Musi. Sungai yang terkenal ini adalah sungai terpanjang di Sumatra yang panjangnya mencapai 750 km.

Tur Sungai Musi adalah hal yang wajib dilakukan wisatawan yang ingin mengetahui sejarah Palembang. Dahulu, penduduk asli Palembang tinggal di sepanjang sungai ini. Bahkan sebagian membangun rumahnya di sepanjang tepi sungai. Saat tur di Sungai Musi maka Anda akan menemukan beberapa tempat wisata menarik seperti Pulau Kemarau dan tempat ibadah klenteng. Masyarakat setempat mengandalkan sungai ini untuk transportasi sehingga Anda akan melihat banyak perahu motor membawa penumpang untuk menyebrang.

Peradaban-peradaban manusia di sepanjang zaman tak pernah terpisahkan dari aliran sungai sebagai sumber air untuk kehidupan. Beberapa kekuasaan termahsur di dunia dibina di tepian sungai besar. Tak sepanjang Sungai Nil di Mesir dan sejarah panjang peradabannya, Sungai Musi pun merupakan salah satu pusat peradaban yang ditandai dengan adanya kerajaan Sriwijaya yang dipimpin raja-rajanya berdasarkan hikayat China dan guratan-guratan berita di prasasti.

Begitu rumitnya pembuktian perjalanan sejarah di Sriwijaya, Sungai Musi tetap memperlihatkan kesederhanaannya dari masa ke masa, yaitu airnya yang selalu mengalir dari anak-anak sungai besar yang terhitung 9, mulai dari Jambi dan Bengkulu. Tak heran nama sungai-sungai ini dibesarkan sebagai Batang Hari Sembilan, yakni 9 sungai besar, yaitu Musi itu sendiri, Sungai Komering, Rawas, Leko, Lakitan, Kelingi, Lematang, Semangus, dan Ogan.

Dikenal sebagai sungai yang dilintasi Jembatan Ampera yang legendaris di Palembang, pada kenyataannya, Sungai Musi menyandang predikat sungai terpanjang di Pulau Sumatera, yaitu sekitar 750 kilometer. Jarak tersebut hampir sama antara jarak Kota Bandung di Jawa Barat dengan Kota Malang di Jawa Timur. Berawal dari hulunya di Kepahiang, Bengkulu, Sungai Musi mengalir jauh melalui Sumatera Selatan dan membelah Palembang menjadi Seberang Ilir di sebelah utara dan Seberang Ulu di bagian selatan. Sungai ini membentuk delta dan distributari di daerah Kota Sungsang.

Bagi Palembang, sungai ini adalah pantai yang memanjang, tempat berlabuhnya kegiatan perekonomian juga penenang ketegangan usai pekerjaan. Airnya yang bergelombang dapat mengembalikan kesegaran jiwa, dan ketegangan raga mengendur di depan keagungannya. Kegiatan rekreasi sudah biasa dipusatkan di tepiannya, mulai dari tempat duduk-duduk, hingga café-café dan restoran. Lebih menyenangkan lagi, ditepian sungai ini tersedia perahu jelajah yang menghadirkan pandangan orang lalu saat mengarungi Musi.